Kepadatan Pemukiman dan Minimnya Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Ngupasan, Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.55314/jcoment.v6i3.1050Keywords:
Permukiman padat, ruang terbuka hijau, penataan kawasan, partisipasi masyarakat, Kelurahan NgupasanAbstract
Kelurahan Ngupasan yang terletak di pusat Kota Yogyakarta merupakan kawasan dengan nilai historis tinggi dengan kepadatan aktivitas masyarakat yang cukup intens. Seiring meningkatnya tekanan pembangunan, wilayah ini menghadapi dua tantangan utama: meningkatnya kepadatan permukiman dan minimnya ruang terbuka hijau (RTH). Gang-gang sempit, bangunan yang berdempetan, serta keterbatasan ventilasi alami menjadi permasalahan nyata yang berdampak pada kualitas hidup warga. Di sisi lain, keberadaan RTH yang semakin terbatas menurunkan kapasitas lingkungan dalam merespons perubahan iklim mikro, mengurangi kualitas udara, serta membatasi ruang interaksi sosial. Artikel ini membahas secara mendalam permasalahan tersebut berdasarkan kondisi aktual di lapangan serta menawarkan beberapa pendekatan penanganan yang bersifat partisipatif, dengan melibatkan peran aktif masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Harapannya, melalui sinergi berbagai pihak, kawasan Ngupasan dapat ditata menjadi lingkungan yang lebih tertata, sehat, dan berkelanjutan.
References
Ardiyanti, H. (2016). Konsep dan regulasi tv lokal dalam kerangka penguatan budaya lokal. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri Dan Hubungan Internasional, 2(2).
Dadtun, Y. S., Irawan, R. N., Hidayat, M. H. S., Nugroho, S. A., Kartisabila, A. F., Aurellia, I. A., Putri, P. A., Ulum, S. J. M., Prasetyarini, R., & Athalla, J. D. (2025). Optimalisasi Lahan Kosong: Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau dan Kebun Toga Sebagai Solusi Lingkungan Berkelanjutan Desa Geneng, Klaten. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 2(3), 4688–4696.
Darin, D., Moonti, U., & Dai, S. I. S. (2022). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Desa. Oikos Nomos: Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis, 15(1), 11–21.
Dwihatmojo, R. (2016). Ruang terbuka hijau yang semakin terpinggirkan. Dalam Http://Www. Bakosurtanal. Go. Id/Assets/Download/Artikel/BIGRuangTerbukaHijauyangSema KinTerpinggirkan. Pdf, Diakses Tanggal, 4.
Hachica, E., & Triani, M. (2022). Pengaruh pendidikan, pengangguran dan kepadatan penduduk terhadap kriminalitas di Indonesia. Ecosains: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Pembangunan, 11(1), 63–70.
Kurniati, A. C., & Zamroni, A. (2021). Kategorisasi Karakteristik Ruang Terbuka Hijau Publik untuk Menunjang Kenyamanan Kota Yogyakarta. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(1), 127–139.
Purnomo, A. Y. P., & Handayani, N. (2019). Pengaruh Kompetensi Sumberdaya Manusia, Good Governance Dan E-Government Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Ilmu Dan …. http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/4233
Rifa, M. (2024). Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Fenomena Urban Heat Island (UHI) di Kota Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Sabiq, R. M., & Nurwati, N. (2021). Pengaruh kepadatan penduduk terhadap tindakan kriminal. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 3(2), 161–167.
Sjamsu, A. S., Dharma, I., HB, A. A., & Amsyar, S. (2017). Wujud Pelaksanaan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Melalui Optimalisasi Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Studi Kasus: Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan di Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara”: Jurnal Prosiding Temu Ilmiah IPLBI. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI, 1.
Suganda, E., Atmodiwirjo, P., & Yatmo, Y. A. (2009). Menelaah Ruang Bertinggal Manusia pada Permukiman di sekitar Pasar: Permasalahan Perancangan Kota pada Skala Makro dan Mikro. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Published
Issue
Section
Copyright (c) 2025 JCOMENT (Journal of Community Empowerment)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.