MEWUJUDKAN KOTA INKLUSI: INKLUSIVITAS DAN AKSESIBILITAS RUANG PUBLIK BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA YOGYAKARTA

Authors

  • Lalu Bintang Wahyu Putra Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”

DOI:

https://doi.org/10.55314/tsg.v5i2.780

Keywords:

Kota Inklusi, Disabilitas, Inklusivitas

Abstract

Mewujudkan kota inklusi menjadi upaya pemerintah Kota Yogyakarta dalam memenuhi hak penyandang disabilitas dengan cara melahirkan berbagai kebijakan dan peraturan yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Upaya tersebut ditujukan agar hak-hak dasar seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dapat terpenuhi. Akan tetapi, melahirkan banyak produk kebijakan tidak berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan yang menjadi hak penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan kota inklusi di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan mempelajari dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan inklusi masih belum memenuhi empat indikator yang ada, yakni partisipasi penuh, penyediaan layanan hak, aksesibilitas dan sikap inklusif. Penerapan kebijakan belum dirasakan secara luas oleh disabilitas. Di beberapa fasilitas publik bahkan belum memperhatikan kebutuhan disabilitas.

References

Adinda, Titiana. 2010. Mencari Ruang Untuk Difabel. Jurnal Perempuan, 77-88.

Arinia Ika Indriyani. 2015. Pelayanan Publik dan Pemenuhan Hak Difabel: Studi tentang Layanan Pendidikan Inklusif melalui Kasus Pemindahan Difabel dari Sekolah Reguler ke Sekolah Luar Biasa di Yogyakarta. Jurnal INKLUSI.

Booth, Tony. “Viewing Inclusion from Adistance: Gaining Perspective from Comparative Study.” Support for Learning 14, no. 4 (1999): 164–68. https://doi.org/10.1111/1467-9604.00124.

Budihardjo, Eko & Sujarto, Djoko, 1999, Kota Berkelanjutan, Penerbit Alumni, Bandung

Center of Universal Design. (1997). Universal Design. NC University

Degener, Theresia. “A New Human Rights Model of Disability.” In The United Nations Convention on the Rights of Persons with Disabilities: A Commentary. Springer International Publishing, 2017. https://doi.org/10.1007/978-3-319-43790-3_2.

Donaghy, Maureen M. (2017) Community resistance and the inclusive city:

Devising strategies in São Paulo, Journal of Urban Affairs, 39:7, 986-1000.

Erna Komang Marsitadewi. 2022. Analisis Peran Pemerintah Dalam Memberikan Pemenuhan Hak Pekerjaan bagi Penyandang Disabilitas. JPAP.

Fuad Masduki, Bahrul. 2010. Mencari Ruang Untuk Difabel. Jurnal Perempuan, 17-29.

Goodley, D. (2011). Disability Studies: An Interdisciplinary Introduction. London: SAGE Publications. Hadi Rudyatmo Mencanangkan ‘Solo Kota Inklusi’. (2013, September 29). Retrieved 13 January 2023, from http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2013/09/29/252837/hadi-rudyatmo-mencanangkansolo-kota-inklusi

Hastuti, dkk. 2020. Kendala Mewujudkan Pembangunan Inklusif Penyandang Disabilitas. The Smeru Research Institute.

Haque Ismail, Arjun Kumar, and Simi Mehta. 2019. Towards Sustainable and Inclusive Cities: The Case of Kolkata. https://www.researchgate.net/profile/Ismail-Haque/publication/331732618_Towards_Sustainable_and_Inclusive_Cities_The_Case_of_Kolkata/links/5c8a201445851564fadccc9c/Towards-Sustainable-and-Inclusive-Cities-The-Case-of-Kolkata.pdf

Hutchison, Tom. “The Classification of Disability.” Archieves of Disease in Childhood 73, no. 2 (1995): 91–99. https://doi.org/https://doi.org/10.1136/adc.73.2.91.

Kelemen, R. Daniel, and Lisa Vanhala. “The Shift to the Rights Model of Disability in the EU and Canada.” Regional and Federal Studies 20, no. 1 (2010): 1–18. https://doi.org/10.1080/13597560903174766.

Kementerian Percepatan Pembangunan Nasional/Bappenas, Indeks Kota Berkelanjutan

Indonesia., 2011

Kiuppis, Florian. “Why (Not) Associate the Principle of Inclusion with Disability? Tracing Connections from the Start of the Salamanca Process.” International Journal of Inclusive Education 18, no. 17 (2014): 746–61. https://doi.org/10.1080/13603116.2013.826289.

Maftuhin, A. (2017). Mendefinisikan Kota Inklusi. TATA LOKA, 93–103

Mehta, Shashi & Yadav, K.K. 2016. Planning for a Smart City with a Human Face

in Development India. International Journal of Sustainable Land Use and

Urban Planning [USLUP]. 3(2):13-20

Mensah, J. (2019). Sustainable development: Meaning, history, principles, pillars, and implications for human action: Literature review. Cogent Social Sciences, 5(1), 1653531

Pierson, J. (2010). Tackling Social Exclusion. New York, NY: Routledge. Retrieved from http://site.ebrary.com/id/10349708

Q. Tan, Tina. 2019. Principles of Inclusion, Diversity, Access, and Equity. The Journal of Infectious Diseases. https://academic.oup.com/jid/article/220/Supplement_2/S30/5552351

Rebernik Natasa, Marek Szajcyk, Alfonso Bahillo. Measuring Disability Inclusion Performance in Cities Using Disability Inclusion Evaluation Tool (DIETool). (2020). https://www.mdpi.com/2071-1050/12/4/1378

Susilawati, D. (2016). Sebagian BesarPenyandang Disabilitas Kerja di SektorInformal.https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/12/16/oi9rpj384-sebagian-besar-penyandang-disabilitas-kerja-di-sektor-informal

Thohari, Slamet. Pandangan Disabilitas dan Aksesibilitas Fasilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Malang. (2014). https://sosiologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/Pandangan-Disabilitas-dan-Aksesibilitas-Fasilitas-Publik-bagi-Penyandang-Disabilitas-di-Kota-Malang-Slamet-ThohariS.Fil_.MA_.pdf

Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Published

2024-07-15

How to Cite

Wahyu Putra, L. B. . (2024). MEWUJUDKAN KOTA INKLUSI: INKLUSIVITAS DAN AKSESIBILITAS RUANG PUBLIK BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA YOGYAKARTA. TheJournalish: Social and Government, 5(2), 203-214. https://doi.org/10.55314/tsg.v5i2.780