Ekonomi Politik Pariwisata di Indonesia: Lintas Masa Pandemik Covid-19

Abstract

Kesadaran atas kerusakan alam akibat pertambangan mineral, sukses memposisikan pariwisata sebagai  sarana ekonomi baru non migas. Sebagai salah satu komoditas dari ekonomi terbarukan Indonesia gencar memacu pertumbuhan sektor pariwisata. Pariwisata juga menjadi salah satu alat dan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa. Saat ini, kebanyakan penelitian tentang pariwisata hanya melihat dampak ekonomi, maka dalam penelitian ini difokuskan untuk melihat transisi politik pariwisata berdasarkan tiga linimasa; sebelum pandemi, pada saat pandemik dan pakca pandemik. Besar keyakinan peneliti bahwa menjadi sangat penting mengkaji transisi konsep ekonomi politik pariwisata adaptasi terhadap linimasa pandemik covid-19. Terlebih bila mengingat pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak akibat pandemik covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan data dari berbagai jurnal terdahulu. Kesimpulannya, bahwa peran aktor memiliki dampak politik terhadap proses pengelolaan pariwisata. Bila pemerintah terlalu dominan berperan dalam pengelolaan pariwisata akan menghasilkan pariwisata yang bermodel top down. Dampaknya keterlibatan masyarakat akan minimal dan kebermanfaatan pariwisata bagi pembangunan akan semakin bias. Kehadiran pasar juga memungkinkan menjadi alternatif bagi pemerintah maupun masyarakat saat mengalami kesulitan dalam pengelolaan pariwisata.